Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘situs’ Category

Arca Gupolo

arca gupolo

Setelah dari Goa Sentono aku ‘n Kang Menul melanjutkan perjalanan menuju Candi Ijo, mumpung motor udah diservice, jadi lumayan kuat dipake menanjak (tapi tetap dibantu doa biar ngga macet di tengah tanjakan hehehe…). FYI, jalan menuju Candi Ijo emang dipenuhi tanjakan, tapi untungnya saat ini udah lumayan alus dibanding doeloe (waktu pertama kali menjelajah daerah sini). Sebelum sampai di Candi Ijo (dalam perjalanan) aku melihat plang penunjuk arah, di situ di tulis Candi Ijo arah lurus ‘n Arca Gupolo belok kanan. Hohohoho… Arca Gupolo ya, aku belum pernah denger, kaya’nya menarik juga nich untuk dikunjungi.
Akhirnya aku ‘n Kang Menul berbelok menuju arah yang ditunjukkan papan penunjuk tsb. Sambil tolah-toleh mata mencari petunjuk berikutnya, soalnya kami belum pernah ke sini. Namun petunjuk yang kami maksud tak jua kami temui. Nah harus bertanya nich. Kebetulan ada remaja cowok yang melintas di jalan yang kami lalui, dan beliau dengan jelas menunjukkan keberadaan Arca Gupolo yang kami cari-cari (makasih ya de’…). Letak Arca Gupolo ini dari jalan masuk sekitar 300-an meter masuk ke dalam menyusuri jalan kecil, selanjutnya masih harus turun ke bawah sekitar 100-an meter. Nah untuk turun ke bawah ini hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki (motor terpaksa ditinggal di atas). Hati-hati melangkah, karena tanahnya cukup licin, lebih baik menapak pada batuannya. Oya, ada yang kelupaan, Arca Gupolo ini berlokasi di Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman DIY.
Arca Gupolo, dalam bayanganku adalah arca raksasa yang membawa gada, seperti arca-arca yang biasanya ada di pintu masuk gedung. Itu lohhh… yang posisinya jongkok sambil bawa gada (mungkin ada yang bilang bawa pentungan hehehe) jadi kaya’ penjaga pintu gitu. Tapi ternyata yang dimaksud Arca Gupolo itu bukan gupolo seperti yang aku bayangkan. Arca Gupolo yang ini adalah kumpulan arca (ada yang bilang 7 buah arca, tapi yang masih bisa dilihat bentuknya hanya sekitar 3 atau 4 arca) yang berciri agama Hindu. Dari yang masih bisa dilihat bentuknya tsb, yang terbesar adalah arca Agastya setinggi kurang lebih 2 meter, dengan senjata Trisula yang merupakan lambang Dewa Siwa. Arca ini dalam posisi berdiri. Sedangkan arca-arca yang lain lebih kecil ukurannya dan dalam posisi duduk. Bahkan beberapa arca sudah tidak ada lagi bagian kepalanya dan yang lebih parah hanya menyisakan bagian bawah badan. Untuk arca-arca yang lebih kecil ini kurang jelas detailnya.
Karena Arca Gupolo ini terletak di tengah rerimbunan pohon (semacam di hutan, tapi bukan hutan yang lebat), jadi suasana disini benar-benar teduh cenderung lembab juga sepi, kadang sekilas muncul kesan mistis hehehe… Di dekat lokasi Arca Gupolo ada sumur (sumber air) yang digunakan penduduk setempat untuk mengambil air. Sangat disayangkan kebersihan di sekitarnya kurang diperhatikan, banyak plastik-plastik bekas shampoo kemasan atau detergent atau sabun dll berserakan di situ. Ayo donk, budayakan buang sampah di tempat sampah. Kalo tidak tersedia tempat sampah, bawa aja sampahnya ke rumah, jangan mengotori di sembarang tempat.
Nah balik lagi ke Arca Gupolo, disebut Gupolo karena penduduk setempat taunya kalo arca yang besar itu namanya Gupolo (belum tau dia kalo ternyata namanya Agastya hehehe… makanya kenalan dulu). Disamping itu, mungkin ini ada kaitannya dengan legenda rakyat setempat yang mana menurut legenda, Gupolo adalah nama patih (kalo sekarang lebih terkenal dengan istilah Perdana Menteri) dari Kerajaan Ratu Boko (Ingat-ingat legenda Loro Jonggrang dan Candi Prambanan). Patih Gupolo ini memasukkan dan menguburkan Bandung Bondowoso di sumur Jala Tunda karena telah membunuh raja Ratu Boko. Namun karena kesaktiannya, Bandung Bondowoso bisa bangkit kembali dan bahkan berkeinginan untuk mempersunting Loro Jonggrang (putri raja Ratu Boko), yang tentu saja keinginan Bandung Bondowoso ini tidak mendapat persetujuan. Untuk menolak, Loro Jonggrang merasa takut, sehingga akhirnya sang putri mengajukan syarat yang berat, yaitu Bandung Bondowoso harus membangun 1000 candi dalam waktu semalam. Persyaratan tsb disetujui Bandung Bondowoso yang rupanya udah jatuh cintrong berat pada sang putri, maka dikeluarkanlah segenap kesaktiannya untuk mewujudkan keinginan sang pujaan hati. Demi melihat kesaktian Bandung Bondowoso yang berhasil membangun candi-candi tsb dalam waktu sekejap, cemaslah hati sang putri. Loro Jonggrang pun berniat menggagalkan, dengan berbagai cara dilakukan agar ayam jago berkokok tanda fajar mulai menyingsing, maka dengan demikian gagallah perjuangan Bandung Bondowoso. Padahal hanya kurang 1 candi lagi yang harus dibangun. Karena marah tidak bisa mempersunting Loro Jonggrang, Bandung Bondowoso pun melampiaskan kemarahan tsb dengan mengutuk sang dewi menjadi arca batu untuk menggenapi jumlah candi (menjadi salah satu candi dalam kompleks Candi Prambanan). Demikian kurang lebih ceritanya. Yukkk… lanjutttt (perjalanannya)
Keterangan Gambar: Arca Gupolo (sebenarnya arca Agastya, salah satu dewa dalam agama Hindu), by Menul
Wah harusnya ini ditulis setelah Goa Sentono, tapi karena belum sempet mindah tulisan yang di Yahoo!360, ya udah ini dulu aja yang ditulis

Read Full Post »

Goa Jepang Blambangan Jogotirto

 

goa

Seperti yang udah diceritakan di postingan sebelum ini (tentang Candi Abang), aku ‘n Kang Menul sempat nyasar ke Gua Jepang. Gua Jepang yang ini merupakan salah satu dari sekian banyak Gua Jepang yang bertebaran di wilayah Indonesia. Heran ya, kenapa orang Jepun demen banget bikin gua ‘n ngumpet di gua?! Gua Jepang yang satu ini berlokasi di Dukuh Blambangan Desa Jogotirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman DIY. Di Gua Jepang ini terdapat 4 lorong untuk masuk. Kalo ngga salah masing-masing lorong ini saling berhubungan. Karena kondisi yang gelap dan becek, aku ‘n Kang Menul ngga berani menelusuri gua terlalu jauh. Apalagi kami ngga membawa peralatan yang memadai. Jadi kami juga ngga tau apakah gua ini tembus ke suatu tempat atau buntu. Waktu masuk ke dalam gua, aku sempet ngeri juga. Sempet parno gara-gara hari sebelumnya nonton TV yang acara hewan-hewan berbahaya (salah satunya ular), jadi kepikiran jangan-jangan ada ular juga di gua ini hehehe…

Biasanya orang Jepang (pada masa Perang Dunia II) menggunakan gua-gua ini sebagai tempat perlindungan/pertahanan militer. Aku ngga tau apakah Gua Jepang di Jogotirto ini juga digunakan untuk itu, ataukah ada fungsi yang lain. Monggo kalo ada yang tau, bisa ditambahkan.

Keterangan Gambar: Salah satu lorong Gua Jepang di Dukuh Blambangan Desa Jogotirto, by Menul

Read Full Post »

Daftar Situs di DIY

situs

Berikut ini daftar situs klasik yang ada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.  Dari beberapa situs tsb, ada yang sudah pernah aku kunjungi (‘n sebagian juga dah ditulis di blog), ‘n sebagian lagi merupakan target kunjungan berikutnya hehehe… kalo sempet sich… aseek… aseek… dolan…. dolann…
  1. Situs Payak di Dsn Binuran, Ds Baturetno, Kec Banguntapan, Kab Bantul
  2. Candi Risan Semin di Ds Candirejo, Kec Semin, Kab Gunung Kidul
  3. Candi Barong di Dsn Candisari, Ds Sambirejo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  4. Candi Kalasan di Dsn Tegal Kalibening, Ds Tirtomartani, Kec Kalasan, Kab Sleman
  5. Candi Sari di Ds Bendan, Tirtomartani, Kec Kalasan, Kab Sleman
  6. Candi Sambisari di Dsn Sambisari, Ds Purwomartani, Kec Kalasan, Kab Sleman
  7. Candi Gebang di Dsn Gebang, Ds Wedomartani, Kec Ngemplak, Kab Sleman
  8. Candi Banyunibo di Dsn Cepit, Ds Bokoharjo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  9. Candi Prambanan di Dsn Karangasem, Ds Bokoharjo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  10. Kraton Ratu Boko di Dsn Dawung, Ds Bokoharjo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  11. Candi Miri di Dsn Nguwot, Ds Sambirejo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  12. Candi Ijo di Dsn Groyokan, Ds Sambirejo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  13. Stupa Dawangsari di Dsn Dawangsari, Ds Sambirejo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  14. Candi Abang di Dsn Candi Abang, Ds Jogotirto, Kec Berbah, Kab Sleman
  15. Gua Sentono di Dsn Candi Abang, Ds Jogotirto, Kec Berbah, Kab Sleman
  16. Situs Kedulan di Dsn Kedulan, Ds Tirtomartani, Kec Kalasan, Kab Sleman
  17. Situs Watugilang di Ds Gilangharjo, Kec Pandak, Kab Bantul
  18. Candi Gampingan di Dsn Gampingan, Ds Sitimulyo, Kec Piyungan, Kab Bantul
  19. Situs Mangir di Ds Mangir, Kec Pajangan, Kab Bantul
  20. Candi Morangan di Dsn Morangan, Ds Sindumartani, Kec Ngemplak, Kab Sleman
  21. Sumur Bandung di Dsn Groyokan, Ds Sambirejo Kec Prambanan, Kab Sleman
  22. Gua Surocolo di Dsn Poyahan, Ds Seloharji, Kec Pundong, Kab Bantul
  23. Candi Singo do Ds Madurejo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  24. Candi Nogosari di Ds Madurejo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  25. Candi Grembyangan di Ds Madurejo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  26. Candi Sawo di Ds Sumberejo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  27. Candi Krapyak di Ds Sumberejo, Kec Prambanan, Kab Sleman
  28. Situs Stupa Glagah di Ds Sidorejo, Kec Temon, Kab Kulon Progo
  29. Situs Wiladeg di Ds Wiladeg, Kec Karangmojo, Kab Gunung Kidul
  30. Situs Watugilang di Ds Watugilang, Kec Banguntapan, Kab Bantul
  31. Candi Sukoliman di Dsn Sokoliman, Ds Bejiharjo, Kec Karangmojo, Kab Gunung Kidul
  32. Candi Konengan di Dsn Konengan, Ds Ngawit, Kec Karangmojo, Kab Gunung Kidul
  33. Candi Sambiroto di Dsn Sambiroto, Ds Banyuroto, Kec Nanggulan, Kab Kulon Progo
  34. Candi Dengok di Dsn Dengok Lor, Ds Poncorejo, Kec Semanu, Kab Gunung Kidul
  35. Candi Nglemuru di Ds Nglemuru, Kec Karangmojo, Kab Gunung Kidul

Keterangan: Dsn = Dusun; Ds = Desa; Kec = Kecamatan; Kab = Kabupaten

Read Full Post »