Feeds:
Posts
Comments

Archive for October 23rd, 2010

Setelah dari Ruang Koleksi KASAU dan KOTAMA, ini dia ruang yang paling disukai Aqila -huhuhu… dia heboh banget di sini, tunjuk sini tunjuk sana, lari sini lari sana- Ruang Koleksi Pesawat… Ada sekitar 30-an pesawat berbagai jenis dan ukuran ‘dipajang’ di sini. Juga beberapa peluru kendali dan radar.

Koleksi pesawat yang ada di sini dilengkapi dengan deskripsi dan sejarah singkat (bilingual jack!) jadi kita ga cuma lihat doank, tapi bisa sedikit nambah pengetahuan. Ini nich koleksi pesawat & helikoper yang ada -untuk deskripsi dan sejarahnya, baca sendiri aja ya, ga aseek donk kalo ditulisin di sini, cape’ euyyy-

  • Glider Kampret
  • P-51 Mustang
  • Mitsubishi A6M5 Zerozen
  • L4J Piper Cub
  • Cureng
  • BT-13 Valiant
  • AT-16 Harvard
  • North American B-25 Mitchel
  • TS-8 Bies
  • C-47 Dakota (mo coba naik ke dalam pesawat?! bisa kok)
  • Helikopter Hiller 360 (ini helikopter yang digunakan presiden I RI)
  • Vampire DH-115
  • B-26 Invander
  • Helikopter UH-34 Sikorsky
  • Hovercraft XHV-02
  • MIG-17 (Mikoyan Gurevich-17)
  • MIG-19 Fighter
  • MIG-21 / F-13
  • Helikopter MI-4
  • UTI MIG-15
  • L-29 Dolphin
  • F-86 Avon Sabre
  • T-33A-10T Bird
  • LA-11 Lavochkin
  • PZL 104 Wilga Gelatik
  • LT-200
  • Replika Nishikoreng
  • Auster Mark II
  • C-140 Jetstar
  • Nakajima KI-43-II Hayabusha (Oscar)
  • Mitsubishi Army 98 Guntei (Sonia)

Kalo kita lihat pesawat-pesawat yang ada di sini, woww…!!! jaman segitu Indonesia udah punya pesawat-pesawat yang keren. Makanya Indonesia (dulu) begitu disegani. Kalo sekarang?! No comment dech… (takut salah). Kalo ga salah, ada pesawat dari jaman baheula sampai sekarang masih dipakai, hmm…

Disamping pesawat dan helikopter, ada juga radar darat NYSA, peluru kendali SA-75, stearman, rudal KS, rudal K-13, peluncur roket hispano, meriam PSU, triple gun dan heavy machine gun 12,7 mm. Oya, satu lagi, ruang bertekanan rendah alias hypobaric chamber, untuk melatih awak pesawat hal-hal yang berhubungan dengan aero fisiologis.

Sekilas info, untuk yang suka narsis, pingin foto pake seragam penerbang?! Bisa banget. Cukup rogoh kocek 20rebu doank, prat pret… jadi dech. Tempatnya nyelip di antara pesawat-pesawat, cari aja, pasti ketemu.

Setelah puas ‘ngobok-obok’ ruang koleksi pesawat, langkah kami selanjutnya ke Ruang Diorama -ngadem dulu ahh…- Di ruang ini isinya ya diorama-diorama, ada diorama tentang pembentukan TKR bagian Penerbangan, diorama tentang perebutan pangkalan udara Maguwo (Yogya) tanggal 9 Oktober 1945, penerbangan pesawat merah putih yang pertama tanggal 27 Oktober 1945, pembukaan pangkalan udara di Gadut Bukit Tinggi (24 Maret 1947), pemboman Semarang Salatiga dan Ambarawa tanggal 29 Juli 1947, gugurnya tiga perintis TNI AU tanggal 29 Juli 1947, operasi penerjunan pasukan RI pertama di Kalimantan (17 Oktober 1947), perlawanan AURI pada Agresi II 19 Desember 1948, penerobosan blokade udara oleh pesawat RI 001 Seulawah dari Birma ke Aceh (8 juni 1949), serah terima markas besar Militaire Luch Vaart (ML) dari pemerintah Belanda kepada pemerintah RI (27 Juni 1950), penerbangan pesawat jet pertama (21 Januari 1956), operasi Trikora 1962 dan… pokoknya masih banyak lagi dech diorama-diorama lainnya.

Ruang selanjutnya yang harus dilewati adalah Ruang Diorama Sistem Komunikasi Satelit Palapa. Waaa… remang-remang gitu ruangannya, trus ada suara-suara, kelap-kelip… Aqila takuttt!!! Jadi kami ga berlama-lama di sini. Numpang lewat aja. Dan mendekati pintu keluar kita masih melewati satu ruangan lagi yaitu Ruang Perkembangan Skadron Udara sejak Tahun 1950. Semakin mendekati pintu keluar ada koleksi miniatur-miniatur pesawat sumbangan para donatur, juga ada satu pesawat kecil buah karya anak negeri.

Lagi-lagi sekilas info, di samping pintu keluar juga menjual souvenir macam kaos bergambar pesawat, miniatur pesawat, emblem, gantungan kunci, sticker, pin pesawat dll -silakan ditengok sendiri, sukur-sukur dibeli-

Keluar dari museum, kita bisa duduk-duduk santai di bawah pepohonan sambil menikmati angin semilir, ngobrol-ngorbol, makan-makan, minum-minum, foto-foto, suka-suka kita. Atau melihat-lihat pesawat yang karena ukurannya, tidak bisa masuk ke Ruang Koleksi Pesawat. Ada pesawat jenis VF-1 Albatros (pesawat amphibi), Tupolev TU-16B/K5 (M-1625), satu peluru kendali di halaman depan museum, dan satu lagi pesawat (ga tau jenisnya) di halaman samping museum. Kalo kita rasa cukup, bisa pulang, tapi jangan lupa ambil tanda pengenal kita aka KTP di pos jaga Karang Jambe. Yukkk mari…

Read Full Post »

Akhir pekan bo’ daripada bete di rumah -dah beberapa hari ga ‘keluar’ rumah coz cuaca yang ga memungkinkan, ujan euyy- mumpung cuaca lagi cerah, mendingan jalan-jalan yukk… Karena si kecil seneng liat pesawat (kalo ada pesawat lewat, pasti nunjuk-nunjuk heboh) sekalian aja jalan-jalannya ke Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, biar bisa liat pesawat yang asli. Dan… tadaaa sampai dech di museum. Oya, bagi yang mau berkunjung ke museum, kalo lewat pos penjagaan (pos Karang Jambe) lapor dulu yak ma ninggalin tanda pengenal alias KTP (emang gitu prosedurnya hehehe…) Untuk masuk ke museum dikenakan tarif Rp 3000/orang, kalo rombongan mungkin beda ya tarifnya. Nah, sekarang apa aja yang bisa kita lihat di museum Dirgantara Mandala?! Banyakkkk… -moga aku ga banyak lupa… lupa lupa lupa, lupa lagi syairnya-

Memasuki pintu museum, langkah pertama yang harus kita ambil adalah belok kiri (ke tempat informasi), karena di situ kita harus mengisi buku tamu dan membayar tarif masuk, baru kemudian kita bebas melenggang kemanapun kita suka. Maju beberapa langkah, kita bisa mulai melihat-lihat koleksi Museum TNI AU Dirgantara Mandala. Yang ada di ruangan besar ini, antara lain, foto-foto KASAU mulai dari yang pertama, Bp. S Suryadarma (ga usah sebutin pangkat & embel-embel ya, maaf… lupa sich) sampai dengan yang sekarang sedang menjabat (pak Imam Sufaat). Ada juga pataka-pataka, lambang TNI AU dan… patung kayu segedhe manusia, 4 orang (pahlawan) dari TKR Udara yang berjasa besar yaitu Halim Perdana Kusuma, Iswahyudi, Abdurrahman Saleh dan Adisucipto (mohon maaf banget kalo ada salah penulisan nama)

Ruang berikutnya yang lebih ke dalam, disamping berisi dokumentasi-dokumentasi, miniatur-miniatur pesawat beserta cerita terkait, juga ada satu pesawat beneran -sorry, lupa nama/jenisnya-

Di ‘ruang sebelah’-nya kita bisa melihat-lihat tentang perintisan jawatan kesehatan TNI AU, ya foto-fotonya, ya patung torsonya (dr S Hardjo Lukito, dr M Salamun, satu lagi… ahh lagi-lagi lupa namanya, maaf), ya alat-alat untuk pemeriksaan jantung, pemeriksaan urine dll.

Ruang berikut adalah Ruang Pahlawan dan Seragam TNI AU. Dari namanya dah ketauan tho apa aja isi ruangan tsb. Sebagian benda-benda milik pahlawan Adisucipto, Abdurrahman Saleh, Iswahyudi dan Halim Perdana Kusuma (berupa kacamata pilot, helm, tanda jasa, pakaian dll). Juga seragam-seragam yang dipakai anggota TNI Angkatan Udara seperti pakaian dinas harian, pakaian dinas untuk upacara, pakaian untuk lapangan, untuk terbang (yang dipakai penerbang) dll.

Dari ruang pahlawan, kita menuju Ruang Koleksi KASAU dan KOTAMA. Apa aja sich isinya?! Ada sebagian koleksi pribadi mantan-mantan KASAU (seragam dinas, bintang jasa, foto dll) trus dokumentasi/foto-foto, pataka dan barang koleksi dari Kodik AU, Akademi TNI AU, Sesko AU, Koharmat AU, Koops AU I & II, Kohanudnas, Korpaskhas, ada juga buku-buku yang berhubungan dengan TNI AU, juga daftar nama lulusan Sekbang TNI AU (mulai dari yang pertama s/d yang terkini)

-to be continued-

Read Full Post »

Back!

Akhirnya ngeblog lagi setelah sekian taon ‘kosong’ -hikss belum sempet pindahan eh Y!360-nya dah closed, ilang dech jerih payah selama ini (mewek mbil gulung-gulung)- trus… hmm, kaya’nya banyak yang ‘salah persepsi’ nich, padahal udah jelas kutulis pengetahuanku tentang anggrek nol besar, itu artinya aku bukan ahli anggrek. Kok banyak yang nanya tentang anggrek ya?! -pusyingggg… 7 putaran-

Read Full Post »